Jumat, 03 Juni 2011

TSUNAMI

Tsunami terjadi karena adanya gangguan impulsif terhadap air laut akibat terjadinya perubahan bentuk dasar laut secara tiba-tiba. Ini terjadi karena tiga sebab, yaitu : gempa bumi, letusan gunung api dan longsoran (land slide) yang terjadi di dasar laut. Dari ketiga penyebab tsunami, gempa bumi merupakan penyebab utama. Besar kecilnya gelombang tsunami sangat ditentukan oleh karakteristik gempa bumi yang menyebabkannya.

Bagian terbesar sumber gangguan implusif yang menimbulkan tsunami dahsyat adalah gempa bumi yang terjadi di dasar laut. Walaupun erupsi vulkanik juga dapat menimbulkan tsunami dahsyat, seperti letusan gunung Krakatau pada tahun 1883.

Gempa bumi di dasar laut ini menimbulkan gangguan air laut, yang disebabkan berubahnya profil dasar laut. Profil dasar laut iniumumnya disebabkan karena adanya gempa bumi tektonik yang bisa menyebabkan gerakan tanah tegak lurus dengan permukaan air laut atau permukaan bumi. Apabila gerakan tanah horizontal dengan permukaan laut, maka tidak akan terjadi tsunami.

Apabila gempa terjadi didasar laut, walaupun gerakan tanah akibat gempa ini horizontal, tetapi karena energi gempa besar, maka dapat meruntuhkan tebing-tebing (bukit-bukit) di laut, yang dengan sendirinya gerakan dari runtuhan in adalah tegak lurus dengan permukaan laut. Sehingga walaupun tidak terjadi gempa bumi tetapi karena keadaan bukit/tebing laut sudah labil, maka gaya gravitasi dan arus laut sudah bisa menimbulkan tanah longsor dan akhirnya terjadi tsunami. Hal ini pernah terjadi di Larantuka tahun 1976 dan di Padang tahun 1980.

Gempa-gempa yang paling mungkin dapat menimbulkan tsunami adalah :

  1. Gempa bumi yang terjadi di dasar laut.
  2. Kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km.
  3. Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 Skala Richter.
  4. Jenis pensesaran gempa tergolong sesar naik atau sesar turun. Gaya-gaya semacam  ini biasanya terjadi pada zona bukaan dan zona sesar.

Cara penanggulangan tsunami, yaitu :
  1. Melaksanakan evakuasi secara intensif.
  2. Melaksanakan pengelolaan pengungsi. 
  3. Melakukan terus pencarian orang hilang, dan pengumpulan jenazah.
  4. Membuka dan hidupkan jalur logistik dan lakukan resuplay serta pendistribusian logistik yang diperlukan. 
  5. Membuka dan memulihkan jaringan komunikasi antar daerah atau kota.
  6. Melakukan pembersihan kota yang hancur dan penuh puing dan lumpur.
  7. Menggunakan dana pemerintah untuk penanggulangan bencana dan gunakan pula dengan tepat sumbangan dana baik dari dalam maupun luar negeri.
  8. Menyambut dengan baik dan libatkan unsur civil society.

Tindakan tanggap Darurat
  1. apabila terdengar gemuruh dahsyat yang berasal dari laut segeralah berlari menuju tempat yang lebih tinggi dan beri tahu warga sekitar guna mencari tempat yang aman.
  2. apabila sudah tidak sempat berlari ke tempat yang lebih tinggi seperti bukit, gunung dan sebagainya carilah rumah bertingkat yang tinggi agar tidak terseret ombak tsunami.
  3. apabila dari keduanya sudah tidak memungkinkan naiklah ke atas pohon yang cukup tinggi dan kokoh seperti pohon kelapa dan lainnya.
  4. jangan turun dari tempat tinggi sebelum ada pengumuman bahwa situasi telah aman dari badan seperti BMKG dan lainnya.
  5. Tolonglah korban lain yang luka- luka terlebih dahulu ke tempat yang lebih aman
  6. Apabila ada anggota keluarga yang hilang maka carilah di posko-posko penanggulangan bencana.
Anggota Kelompok :

1.Heri a.
2.Supriadi
3.Rijkun b.
4.Aris p.h

Seja o primeiro a comentar

Posting Komentar

Belajar Geografi ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO