BENCANA TANAH LONGSOR
Jenis-jenis Tanah Longsor
Ada 6 jenis tanah longsor, yakni: longsoran translasi, longsoran rotasi, pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan. Jenis longsoran translasi dan rotasi paling banyak terjadi di Indonesia. Sedangkan longsoran yang paling banyak memakan korban jiwa manusia adalah aliran bahan rombakan.
Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Tanah Longsor
- Hujan
- Lereng terjal
- Tanah yang kurang padat dan tebal
- Batuan yang kurang kuat
- Jenis tata lahan
- Susut muka air danau atau bendungan
- Pengikisan/erosi
- Adanya material timbunan pada tebing dll
Tindakan Yang Bisa Dilakukan Selama dan Sesudah Tanah Longsor
1. Tanggap Darurat
Yang harus dilakukan dalam tahap tanggap darurat adalah penyelamatan dan pertolongan korban secepatnya supaya korban tidak bertambah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:
- Kondisi medan
- Kondisi bencana
- Peralatan
- Informasi bencana
2. Rehabilitasi
Upaya pemulihan korban dan prasarananya, meliputi kondisi sosial, ekonomi, dan sarana transportasi. Selain itu dikaji juga perkembangan tanah longsor dan teknik pengendaliannya supaya tanah longsor tidak berkembang dan penentuan relokasi korban tanah longsor bila tanah longsor sulit dikendalikan.
3. Rekonstruksi
Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur di daerah rawan longsor tidak menjadi pertimbangan utama untuk mitigasi kerusakan yang disebabkan oleh tanah longsor, karena kerentanan untuk bangunan-bangunan yang dibangun pada jalur tanah longsor hampir 100%.
Tindakan Preventif
Tindakan perlindungan dan perbaikan yang bisa ditambah untuk tempat-tempat hunian, antara lain:
- Perbaikan drainase tanah (menambah materi-materi yang bisa menyerap).
- Modifikasi lereng (pengurangan sudut lereng sebelum pembangunan).
- Vegetasi kembali lereng-lereng.
- Beton-beton yang menahan tembok mungkin bisa menstabilkan lokasi hunian
Nengsih
Sriwahyuni
Hilda
Riskasari
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar