Jumat, 01 Februari 2013

Dampak Terjadinya Interaksi Desa Kota

Kelancaran hubungan antara pedesaan dan perkotaan baik komunikasi, barang, maupun manusia yang semakin lancar menyebabkan berbagai dampak positif dan negatif, baik bagi desa maupun kota.

1. Dampak Positif Interaksi bagi Desa


Dampak positif adanya interaksi desa kota bagi desa antara lain sebagai berikut.
  1. Tingkat pengetahuan penduduk meningkat, karena masuknya pengetahuan dari orang-orang kota.
  2. Masuknya lembaga pendidikan di pedesaan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan penduduk desa.
  3. Melalui pengembangan sarana dan prasarana transportasi yang menghubungkan desa dan kota, wilayah pedesaan akan semakin terbuka.
  4. Masuknya teknologi ke pedesaan.
  5. Masuknya para ahli ke pedesaan akan bermanfaat bagi pembangunan.
  6. Adanya hubungan yang lancar antara desa dan kota yang manfaatnya dapat dirasakan oleh penduduk desa.

2.    Dampak Positif Interaksi bagi Kota
  1. Tersedianya tenaga kerja dari desa.
  2. Adanya tempat pemasaran hasil teknologi dari kota ke desa, misal peralatan teknologi pertanian.
  3. Desa sebagai mitra pembangunan wilayah perkotaan.
  4. Desa sebagai sumber bahan mentah bagi daerah perkotaan.

3.  Dampak negatif adanya interaksi desa kota bagi desa
  1. Lunturnya kehidupan asli di desa karena pengaruh kehidupan masyarakat kota.
  2. Semakin berkurangnya penduduk produktif di desa karena mereka lebih senang mencari pekerjaan di kota.
  3. Masuknya budaya kota yang dianggap kurang sesuai dengan kehidupan di desa.

4. Dampak Negatif Interaksi bagi Kota
Dampak negatif adanya interaksi desa-kota bagi kota yang paling nyata adalah terjadinya urbanisasi yang tidak terkendali. Hal ini disebabkan banyaknya penduduk desa yang bermigrasi ke kota untuk mencari pekerjaan dan penghidupan yang lebih layak. Sebagai akibat dari terjadinya urbanisasi tersebut kota tidak mampu lagi menampung penduduk, sehingga timbul permasalahan-permasalahan antara lain sebagai berikut.
  1. Meningkatnya tindak kriminalitas atau kejahatan seperti pencurian dan perampokan yang dilakukan oleh penduduk kota yang gagal memperbaiki tingkat kehidupannya.
  2. Bertambahnya penduduk kota yang menjadi gelandangan, karena mereka tidak mempunyai tempat tinggal tetap dan tinggal di pinggir-pinggir jalan, di teras pertokoan, dan di kolong jembatan.
  3. Meningkatnya jumlah permukiman kumuh (slump) berupa gubuk-gubuk liar yang terletak di bantaran sungai, di sepanjang rel kereta api, dan sebagainya. Permukiman ini biasanya dihuni oleh masyarakat kota yang sangat miskin.

Belajar Geografi ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO